Tadinya mau post di FB Tapi ternyat FBku lagi error wkwkwk yasudah disini aja :p
ENJOY!XD
Oke ini FF dadakan yang gak tahu idenya kesambet darimana wkwkwk -_-
Mohon dimaklumi jika sangat abal-abalun (?) spesial buat nae dongsaeng Tiaraaaaaa :* yang hari ini ultah wkwkwkwkw
Maafkan onniemu yang Cuma bisa kasih kado FF abal-abal macam, begini haha *ga modal*
Hope u Like It ^^
Title : Birthday Trouble
Rate : T/PG 15
Genre : romance, fluff, rada2 komedi *sumpah saya dodol banget di genre ini ==’*
Cast : Tiarraistrisiwonresmi Amormuslera Dhae as Lee Narra
Choi Siwon as Himself
Alya Rahkmani Sparkyubong as Lee Anhyun *ngeksis wkwkw*
Cho KyuHyun as Himself
Lee DongHae as Himself
Muslera as Himself
Length : Oneshot
Author : Alya Rahkmani Sparkyubong (allihyun)
Summary : Gimana rasanya punya cowok yang pikun sama ultah kita? Wkwk.. pengen ngelempar tu cowok ke jurang tapi kok sayang, mau dibunuh kok masih cinta, mau ditendang buang2 tenaga ==”
Tapi kalo disayang2 kok keenakan dia banget ya ==”
So… what must Lee Narra do??
O_________O
==================*
Pagi hari ke-17 bulan Mei di Seoul tidak terlalu bersahabat. Di langit terlihat jaring-jaring awan berwarna hitam bergelayut dengan santainya seolah tidak peduli pada perasaan seorang yeoja bernama Lee Narra yang kali ini tengah memandangi langit dengan wajah muram. Bibir mungilnya mengerucut kecil dan terdengar gerutuan kecil yang menguar dari mulutnya,
“Aigoooo… YA! Awan hitam menyebalkan pergilah sebentar untuk hari iniiiii saja… besok2 kau datang lagi ya silahkan asalkan bukan hari ini!” serunya marah sambil berdiri di pinggir jendela seolah menantang langit.
Tapi langit yang dipandangnya itu tak bergeming *yaiyalah* , dan seolah mengejek terdengar bunyi geluduk geluduk yang cukup memekakkan telinga terdengar dari atas.
“YA! Kau tidak mendengar kata2ku hah? Hari ini hari ulang tahunkuuuuu. Aku tidak mau ada hujan yang bisa membuatku basah kuyup, merepotkan! Kau tahu itu, YA???” teriak Narra dengan lebih lantang. Tapi lagi2 langit seolah kembali mengejek, pelan-pelan turunlah hujan rintik-rintik yang membasahi tanah, satu persatu butiran air itu menyapu tanah yang semula kering hinggga menjadi lembab bahkan basah sekarang.
“ YA! Shirreooo T.T “ keluh Narra sampai hampir menangis.
Ya hari ini memamng hari ulang tahunnya yang ke 16. hari yang menurutnya spesial bagunya, dari tadi malam dia sudah berdoa supaya setidaknya hari ini saja tidak hujan. Narra ingin mengahbiskan hari spesialnya ini bersama orang2 tersayangnya dengan bermain seharian di te,mpat terbuka Tapi ternyata nasib berkata lain. Baru pagi2 begini saja hujan sudah mengguyur dengan derasnya.
Setelah memastikan hujan yang dia tidak harapkan kehadirannya tersebut tidak akan pergi dalam waktu yang singkat, Narra memutuskan untuk kembali ke tempat tidurnya. Disambarnya ponselnya yang sejak tadi terlantar gara2 kesibukannya marah2 pada langit. Dengan kesal dipencetnya nomor yang sudah dihapalnya di luar kepala. Setelah terdengar nada sambung ditempelkannya benda berwarna pink itu di telinganya,
“Yeboseyoo, “ terdengar suara malas2an dari seberang sana
“YA, OPPA! Kau belum bangun?”
….” Hmm, jam berapa sih? Dingin begini..”
“YA! Ini sudah jam 6 kau mau bangun jam berapa??”
….” Baru jam 6, masih hujan juga. Aku malas bangun =.=”
“Ah bagaimana kalau kau jadi suamiku nanti kalau bangun siang begitu?”
….” Wkwkw, kalau aku sudah jadi suamimu kan sudah ada kau yang akan membangunkanku setiap pagi :p”
“siapa bilang aku mau membangunkanmu setiap pagi eh? Jangan GR! Ayolah bangun oppa, kau harus menemaniku seharian inii!”
… “ MWOYA?? Ada acara apa sampai aku harus menemanimu seharian, ga mau =____=”
“Aaa~ pokoknya kau harus menemaniku seharian ini! Kau tidak ingat memangnya hari apa ini?”
…” hhem? Hari selasa kan? Tidak ada acara yang penting kan? sudahlah Narra, hari ini aku ada kuliah jadi aku tidak bisa menemanimu seharian,”
“kuliah darimananya? Hari ini kan hari raya Waisak jadi libur nasional oppa (?) Geotjimalma!!”
… “ eh? Iyakah? Waa bagus kalau begitu aku bisa tidur seharian, terimakasih untuk informasi mu chagiiyaaaa :* aku mau tidur lagi, daaaah~”
Cklek
“YA!OPPAAA! jangan tutup telfonnya! CHOI SIWON! HEEEY!”
Tapi sudah tidak ada sahutan dari seberang, hanya nada tut-tut-tut yang terdengar.
“Ya! Na Shirreooo~ kenapa hari ulang tahunku jadi menyebalkan begini??? T.T” keluh Narra sambil melempar bantalnya ke segala arah. Rasa kesalnya membuatnya lepas emosi, sampai2 dia tidak sadar ketika seseorang membuka pintu kamarnya.
Lee Anhyun, kakak semata wayang Nara cuma bisa melongo heran melihat kondisi kamar adiknya yang seperti pesawat nungsep (?) di krakatau itu *gue bikin perumpamaan jelek banget =______=”*
“Waeyo Narra-ya? Kau kenapa sayang? Kenapa kamarmu jadi kacau begini?” katanya lembut sambil mengelus-ngelus bahu adiknya.
Narra tanpa dikomando pun langsung menangis sejadi2nya di pelukan onnienya itu. Ditumpahkannya semua unek2nya dari doanya yang tidak dikabulkan sampai Siwon yang lebih pilih tidur daripada menemaninya seharian bersenang2 hari ini. Padahal ini hari ulang tahunnya tapi yang diingat Siwon hanya ini hari Selasa ==’
“Eonni tidak lupa kalau hari ini hari ulang tahunku kan?”tanya Narra dengan mata sembab,
Anhyun tersenyum, lembut pada dongsaengnya satu2nya itu, diusapnya perlahan jejak airmata yang berbekas di pipi Narra,
“Tentu saja tidak sayang, tadi onnie sudah bangun pagi2 untuk membuatkan semur jengkol asli indonesia kesukaanmu,” *wkwkwkw .___.V*
“Jinjja yo?? Aaa jeongmal saranghae onnie ya! Kau memang onnieku yang terbaik! Jadi hari ini kau bisa menemaniku seharian kan, setidaknya walaupun tidak ada Siwon oppa ada kau yang menemaniku!”
Anhyun kelihatan berpikir sebentar, lalu mendesah sedikit kecewa ke arah adiknya itu,
“Mianhaeyo Narra, hari ini onnie masih harus menyelesaikan beberapa tugas dan besok deadline-nya jadi….”
“yaaah~”
“Aha!! Bagaimana kalau kau mnengajak KyuHyun saja? Dia kosong hari ini!” seru Anhyun histeris seolah2 ini adalah ide paling briliant yang pernah tercetus dari otaknya -_-
Sementar Narra Cuma mendengus sebal mendengar nama keramat itu. Ya, dia memang mengenal baik pacar kakaknya itu. Tapi mengenal baik bukan berarti berkawan baik,
“Tidak mau! Kau mau memakankanku pada monster game itu onnie? Bisa2 seharian aku sial gara2 dikerjain dia =_=”
“Aissh~ jangan begitu. Jahil2 begitu dia baik kok,”
“Dia mah baiknya sama onnie doang, singkirkan saja ide buruk itu onnie.. lebih baik aku di rumah saja menemanimu mengerjakan tugas.”
“Mana bisa begitu?? Kau harus bersenang2 hari ini! Oke? Lagi pula hujannya sudah mau reda. Aku yang akan bilang dengan KyuHyun. Kau terima beres saja ya?!”
Dan tanpa bisa Narra cegah, onnienya itu sudah menghubungi seseorang bernama Cho KyuHyun.
========================*
Seperti yang Narra duga sejak awal, seharian bersama Cho KyuHyun bukanlah ide yang baik. Bahkan itu ide terburuk yang pernah onnie-nya sarankan padanya. Dari awal pergi saja KyuHyun sudah sangat membuatnya sebal dengan menyuruhnya menjadi sopir dengan alasan game-nya di PSP tadi belum selesai,
“Ya! Kau ini namja macam apa sih? Dimana2 namja yang jadi supir, bukan yeoja!”
“Jalankan saja, nanti kutraktir rujak cingur (?) kesukaanmu deh,” sahutnya cuek sambil tetap memainkan PSPnya. Matanya sama sekali tidak beralih dari layar mini di hadapannya itu.
Dengan terpaksa Narra menjalankan mobil merk Hyundai yang baru dibeli KyuHyun sekitar 1 bulan yang lalu itu. Tawaran rujak cingur dari KyuHyun tadi terlalu menggoda seleranya rupanya.
Tapi ternyata kisah menyebalkannya bersama KyuHyun tidak berhenti sampai disitu. Saat membeli rujak cingur yang dijanjikan akan ditraktir KyuHyun tersebut justru KyuHyun lupa membawa dompetnya. Jadi lah Narra yang mentraktir KyuHyun =_=
Belum lagi saat mereka ke LouFfe untuk mencoba berbagai macam permainan menantang KyuHyun menyuruh Narra bermain sendiri sedangkan KyuHyun hanya menunggu di bawah sambil mengutak-atik laptopnya. Benar2 menyebalkan.
“YA! Kau ini sebenarnya niat menemaniku tidak sih, Cho KyuHyun??!”
KyuHyun menengadah sedikit ke arah Narra yang berdiri menjulang di hadapannya itu dengan jengah. Mata sipitnya itu memicing sedikit lalu dia mendengus pelan,
“Bisa sopan sedikit tidak? Aku ini lebih tua darimu, panggil aku oppa!”
“Anhyun onnie tidak pernah memanggilmu dengan oppa bahkan walaupun dia lebih muda darimu,”
“itu karena dia Anhyun bukan Narra,”
“Cih… jeongmal…! Ya! Jadi kau ini niat tidak menemaniku kesini?”
“menurutmu?”
“Kau sama sekali tidak menunjukkan tanda2 berminat!”
“Bagus kalau kau sadar!”
“kalau begitu kenapa kau mengiyakan saat Anhyun onnie memintamu menemaniku?”tanya Narra kesal sambil menghempaskan tubuh kecilnya ke kursi yang ada di hadapan namja itu.
“Kau tahu aku paling tidak bisa menolak onniemu itu, dia kalau sudah minta bawel sekali,”
“cih! Kau takut pada onnieku?hahaha”
Kyuhyun mengangkat mukanya dari layar laptop lalu memandang Narra dengan sungguh2,
“ya, aku takut. Aku takut membuatnya kecewa.. hanya itu,”katanya tegas lalu kembali berkutat ke layar laptopnya.Narra tertegun mendengar perkataan calon kakak iparmnya tersebut. Simpel, tapi sangat menusuk. Walaupun menyebalkan orang ini punya sisi romantis juga. Pantas saja onnie-nya sampai berbetah2 dua tahun mencintai orang aneh di depannya ini. Hari ini Narra melihat sisi lain dari Cho KyuHyun yang biasanya cuma bisa usil mengerjainya itu.
Melihat KyuHyun yang seperti itu tiba2 Narra jadi merindukan Siwon. Namja yang sudah mengisi hatinya selama bertahun2 itu sedikit lebih baik daripada Kyuhyun. Menurutnya tentu saja haha. Dia walaupun kadang suka membuat Narra cemburu karena kebaikannya pada semua orang, termasuk para yeoja itu. Yah, walaupun Narra tidak menolak kalau hal itulah yang membuat Narra jatuh cinta pada namja itu. Hari ini walupun Siwon menyebalkan, tapi tetap saja ada rasa kangen yang diam2 menyelusup di hati Narra. Dia ingin sekali melihat wajah namja itu, secara nyata di depannya sekarang. Tapi rasa kesalnya juga masih belum hilang. Bagaimana bisa Siwon melupakan hari paling penting dalam hidupnya ini. Bahkan samapai sekarang dia sms pun tidak. Jangan2 Siwon benar2 tidur seharian sekarang ini ==’
“hey…ya!”kata Narra memanggil KyuHyun, tapi yang dipanggil diam saja.
“YA! OPPA!”
“Ne? ada apa?”
“Cih! Kau benar2 tidak mau menoleh kalau tidak dipanggil oppa ==’ aku…mau tanya sesuatu,”
“apa?”
Narra berpikir sebentar, tapi kemudian diputuskannya untuk tetap bertanya,
“Anhyun onnie….apa kau pernah lupa hari ulang tahunnya?”
“hm? Ingatanku terlalu bagus untuk melupakan itu,”jawab KyuHyun lagi2 dengan gaya cueknya.
“Jadi kau tidak pernah lupa yaaa? Huh, enak sekali….”
“kenapa? Siwon lupa hari ulang tahunmu?”
“bukan urusanmu!”
Narra buru2 mengalihkan pandangannya dari KyuHyun. Entah kenapa dia merasa namja di depannya ini seperti punya kekuatan untuk membaca pikirannya.
Tapi tiba2 suara bass KyuHyun kembali menerobos gendang telinganya,
“Sebentar lagi ada orang yang akan datang kesini. Anggap saja dia adalah hadiah ulang tahunmu dariku,”
“mwo???mak-“
Belum sempat Narra melanjutkan kata2 tanyanya ekor matanya sudah menatap 2 makhluk indah yang sekarang ini sedang berjalan ke arah dia duduk. Lee DongHae dan Muslerra!! Mereka berdua adalah artis dan pemain bola yang sangat Narra sukai.
“Ba..bagaimana bi..bisa?”
“DongHae itu sunbae ku di SMA dulu, kalau Muslera memang kebetulan sedang terlibat proyek iklan denganku. Perlu penjelasan lagi?”
Narra tidak bisa berkata2 lagi pada namja di depannya ini selain tatapan terimakasih. Sekarang dia benar2 tahu kenapa onnie-nya memilih namja jahil di depannya ini.
“ya! DongHae oppa! Muslerra oppa (?)!”
===================*
Suasana malam hari di Namsan Tower adalah suasana yang paling Narra sukai. Karena disanalah Narra menyimpan kenangan cinta pertamanya bersama Siwon. Di tempat ini lah pertama kali Siwon menyatakan rasa cintanya, dan meminta Narra untuk menjadi yeoja chingunya.
Karena itulah dia berada disini sekarang. Sendirian. Berusaha menggali lagi memori2nya di masa lalu. Setidaknya ada memori2 manis itu yang menghiburnya walaupun tidak ada Siwon di sampingnya. Hupft, Siwon oppa…
Untung saja tadi Narra berhasil meyakinkan KyuHyun untuk meninggalkannya sendiri disana. Namja itu khawatir sekali kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk padanya disana, bisa2 dia dimarahi AnHyun.
“Cih dasar oppa geblek! Masa Cuma Anhyun onnie saja yang membuatnya takut,” cibir Narra pelan
Narra mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Sudah mulai sepi. Maklum saja sih, ini sudah jam 10 malam. Dan udara yang bertiup sudah semakin dingin. Narra sanpai harus menggosok2kan kedua tangannya agar tetap terasa hangat.
“Berapo kali kubilang pakai kaos tanganmu bodoh,”tegur sebuah suara yang sudah tidak asing lagi di telinga Narra.
Suara yang seharian ini sangat Narra rindukan. Suara yang sanggup membuat hati Narra bergetar seperti sekarang ini. Hanya suara ini yang sanggup...
“Siwon oppa?” tanya Narra pelan tidak berani menoleh
Seperti mimpi, namja yang memang Siwon itu langsung memeluknya dari belakang dengan erat. Tubuh Narra sampai terasa kaku karenanya.
Di lehernya terasa sekali nafas Siwon yang pans (?), wajah Siwon begitu dekat dengannya. Membuat hati Narra bergetar seperti genderang mau perang(?)
“O..
“Mianhae….”
“k..k..kenapa minta maaf?”
“Jeongmal mianhae Lee Narra. Jeongmal Mianhae.. naega jinjja baboya T.T”
Narra segera membalikkan badannya untuk melihat wajah namja di belakangnya itu. Kepalanya harus mendongak sedikit karena memang Siwon sangat tinggi =.=
“Oppa ..waeyo??”
Siwon tidak menjawab melainkan memandangnya dengan lekat2 seperti tidak mau melepaskannya dari pandangan,
“Mianhae…saranghae.. jeongmal saranghae… saengil chukae nae yeoja chingu~ya, maafkan aku baru mengucapkannya sekarang,” kata Siwon sambil tersenyum.
Lalu dengan lembut dikecupnya bibir mungil Narra, dan menariknya lagi ke dalam pelukannya.
Tanpa sadar Narra menangis di dalam dekapan namja itu. Dia menangis sampai tersedu2 dan sesak rasanya,
“Kenapa chagii? Apa aku menyakitimu?”
“Ya! Oppa pabo ya! Kau lupa hari ulang tahunku, dan sekarang kau mencuri ciuman pertamaku masih saja berani tanya apa aku menyakitimu?? Dimana perasaanmu itu, heh? Huhuhhu”
“aaa~ jeongmal mianhae chagiyaa~ aku tidak tahu kalau kau tidak mau kau cium,”
“Bukannya begitu..ah paboya! Huhuhu,”kali ini Narra mulai memukul2 dada bidang Siwon. Tapi tangan besar Siwon menahannya dan kembali menariknya ke dalam pelukannya.
“Kau menciumku tidak bilang2, aku kan tidak bisa siap2. aku jadi merasa seperti orang dungu kau tahu!!”
“aa.. mianhae~~ apa kita perlu melakukan reka ulang (?)”
“Huhu dasar oppa jahat! Bisa2nya kau lupa hari ulang tahunku dan memilih tidur di rumah, teganya!”
“aaa itu. Mainhae Narra chagiya…sepertinya kecapekan membuat otakku rada2 gak beres ==’ tadi malam aku bergadang sampai jam 2 pagi jadi aku sama sekali tidak ingat dengan segala hal yang bersangkutan dengan hari ini,”
“Aish dasar pikun!!!hiks hiks hiks,”
“Lain kali tidak lagi deh,”
Narra memandang takjub pada laki2 yang berdiri memeluknya ini. Bukan takjub karena kata2nya, tapi karena bagaimana hanya dengan kehadirannya saja sudah bisa membuat hatinya segembira ini. Ah, Siwon benar2 sudah menyihirnya.
“Bagaimana kau tahu aku ada disini oppa? Kyuhyun memberitahumu?”
Siwon menggeleng,
“Anniyo~ aku sebenarnya hanya ingin datang kesini saja, entah kenapa aku merasa kangen sekali dengan tempat ini, juga denganmu.. dan saat tiba disini kemudian melihatmu sekonyong2 aku baru ingat kalau ini hari ulang tahunmu,mungkin kita jodoh hehe”
“mwo? Jadi kau tidak menyiapkan kado untukku?”
Siwon menggaruk2 kepalanya yang tidak gatal itu, lalu tiba2 meringis licik.
“Ya, aku memang tidak menyiapkannya, tapi aku bisa memberikannya sekarang juga. Kau siap untuk reka ulang?”
Seketika wajah Narra memerah semerah tomat. Tentu saja dia tahu apa yang dimaksud Siwon dengan “reka ulang” itu. Dan benar saja tanpa diminta wajah Siwon semakin mendekat dan..
Chu~~~~
===========FIN===================
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.mianhae ini abal banget, itu genre ada tulisan komedi tapi gak ada komedi2nya sama sekali wahahahaha *dibacok*
Udah saya bilang kan saya gak jago bikin komedi *muka inosen* yang penting Saengil Chukae Raa!! Wkwkwkw